Total Items: | |
SubTotal: | |
Tax Cost: | |
Shipping Cost: | |
Final Total: |
Sabtu, 08 Juni 2013
Senin, 04 Februari 2013
SEJARAH BATIK
SEJARAH BATIK
Sejarah Batik Indonesia
Menilik etimologinya, kata batik berasal dari kata "amba" dan "titik", yang berarti "menulis titik". Ada juga yang berpendapat bahwa batik secara hipotesis berasal dari akar kata Proto-Austronesian, yaitu "beCik" yang berarti "melakukan tato". Kata ini sendiri kemudian tercatat pertama kali secara resmi dalam bahasa Inggris di Encyclopedia Britannica pada 1880, dengan tulisan "battik".
Secara umum, seni pewarnaan kain dengan teknik perintang menggunakan zat
seperti lilin dikenal bahkan sejak periode abad 4 SM di Mesir. Saat itu
ditemukan kain pembungkus mumi yang juga dilapisi malam atau zat lilin
yang membentuk pola teratur. Di Asia, teknik ini juga ditemukan di
Dinasti Tang Cina (618-907 M), India, dan Jepang di periode Nara
(645-794 M).
Sedangkan di Indonesia, meskipun kata batik kuat diduga berasal dari
bahasa Jawa, tapi G.P. Rouffaer dan N.J. Krom berpendapat bahwa teknik
batik diperkenalkan dari India atau Srilanka. Seni batik ini dibawa oleh
masyarakat Kalingga-Koromandel dari India ke Jawa pada 4 Masehi,
melalui jalur perdagangan. Rouffaer pun menyebut penggunaan alat canting
untuk membentuk pola gringsing sejak abad ke-12 di Kediri, Jawa Timur.
Tapi pendapat ini kemudian dibantah oleh arkeolog J.L.A. Brandes yang
menyebut batik sudah dikenal oleh masyarakat Nusantara sejak masa
prasejarah. Brandes bersama F.A. Sutjipto mengatakan tradisi batik
diperkirakan berasal dari daerah seperti Toraja, Flores, Halmahera, dan
Papua. Wilayah Nusantara itu merupakan wilayah yang belum dipengaruhi
Hinduisme India, tapi memiliki tradisi kuno dalam membuat batik.
Bahkan, Brandes menyebut batik sebagai satu dari 10 hasil kebudayaan
asli Indonesia. Selain batik, kebudayaan itu adalah kemampuan bercocok
tanam, kemampuan berlayar dan mengenal arah angin, pertunjukan
menyerupai wayang atau seni puppet, kemampuan bermusik dengan alat musik
pukul yang ritmis (menyerupai gamelan), kerajinan logam, penggunaan
alat ukur, alat tukar dari logam (seperti uang), sistem perbintangan,
dan mengenal birokrasi atau susunan masyarakat teratur.
Batik adalah salah satu cara pembuatan bahan pakaian. Selain itu batik bisa mengacu pada dua hal.
Yang pertama adalah teknik pewarnaan kain dengan menggunakan malam untuk mencegah pewarnaan sebagian dari kain.
Dalam literatur internasional, teknik ini dikenal sebagai wax-resist dyeing.
Pengertian kedua adalah kain atau busana yang dibuat dengan teknik tersebut,
termasuk penggunaan motif-motif tertentu yang memiliki kekhasan. Batik Indonesia,
sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait,
oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi
(Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober, 2009
Budaya batik
Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama.
Perempuan-perempuan Jawa pada masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian,
sehingga pada masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya "Batik Cap"
yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini. Ada beberapa pengecualian bagi fenomena ini,
yaitu batik pesisir yang memiliki garis maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak "Mega Mendung",
dimana di beberapa daerah pesisir pekerjaan membatik adalah lazim bagi kaum lelaki.
Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenali
berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang. Bahkan sampai saat ini,
beberapa motif batik tadisional hanya dipakai oleh keluarga keraton Yogyakarta dan Surakarta.
Batik merupakan warisan nenek moyang Indonesia ( Jawa ) yang sampai saat ini masih ada.
Batik juga pertama kali diperkenalkan kepada dunia oleh Presiden Soeharto, yang pada waktu itu memakai batik pada Konferensi PBB.
Cara Pembuatan Batik
Semula batik dibuat di atas bahan dengan warna putih yang terbuat dari kapas yang dinamakan kain mori.
Dewasa ini batik juga dibuat di atas bahan lain seperti sutera, poliester, rayon dan bahan sintetis lainnya.
Motif batik dibentuk dengan cairan lilin dengan menggunakan alat yang dinamakan canting untuk motif halus,
atau kuas untuk motif berukuran besar, sehingga cairan lilin meresap ke dalam serat kain.
Kain yang telah dilukis dengan lilin kemudian dicelup dengan warna yang diinginkan, biasanya dimulai dari warna-warna muda.
Pencelupan kemudian dilakukan untuk motif lain dengan warna lebih tua atau gelap.
Setelah beberapa kali proses pewarnaan, kain yang telah dibatik dicelupkan ke dalam bahan kimia untuk melarutkan lilin. Add to Cart More Info
Langganan:
Postingan (Atom)